

Secara resmi Secret Service AS telah menindak transaksi mata uang digital ilegal, menyita lebih dari USD 102 juta atau sekitar Rp 1,4 triliun dalam cryptocurrency dari penjahat sehubungan dengan investigasi terkait penipuan.
Menurut pernyataan Asisten direktur investigasi, David Smith mengatakan agen dan analis secara aktif melacak aliran Bitcoin dan cryptocurrency lainnya di blockchain. Memang sudah terkenal karena melindungi presiden, Secret Service juga melakukan investigasi keuangan dan kejahatan dunia maya.
“Namun ketika saat Anda mengikuti dompet mata uang digital, itu tidak berbeda dari alamat email yang memiliki beberapa pengidentifikasi yang berkorelasi,” kata Smith, dikutip dari CNBC, Senin (9/5/2022).
“Jelas dengan begitu seseorang dan orang lain melakukan transaksi, dan itu masuk ke blockchain, kami memiliki kemampuan untuk mengikuti alamat email atau alamat dompet itu, jika Anda mau, dan melacaknya melalui blockchain,” lanjut dia.
Pada proses penyitaan lebih dari USD 102 juta dalam kripto telah terjadi dalam 254 kasus sejak 2015, menurut statistik yang dikumpulkan oleh agensi. Dan juga terdapat dalam kasus-kasus itu termasuk penyelidikan dengan Polisi Nasional Rumania di mana 900 korban di seluruh AS menjadi sasaran.
Pada pola skema itu juga telah melibatkan pemasangan iklan palsu di situs lelang dan penjualan online populer untuk barang-barang mewah yang nyatanya tidak ada, dan pengiriman faktur yang diduga berasal dari perusahaan terkemuka.
“Dan terkait hal itu membuatnya tampak seperti transaksi nyata. Tentunya para pelaku kemudian terlibat dalam skema pencucian uang di mana dana korban diubah menjadi aset digital,” ujar Smith.
Berinvestasi saat ini guna untuk mengisi waktu luang memanglah sangat menyenangkan dan seru, namun ada juga cara lain yang tentu tak kalah menarik untuk dicoba yaitu dengan bermain permainan game slot. Dengan bermain slot biasa dimainkan hanya untuk sekedar mencari hiburan dan apabila menang akan mendapat keuntungan berlipat.