
Saat ini pertukaran cryptocurrency terbesar di dunia, Binance menonaktifkan akun klien utamanya di Rusia, dan memotong layanannya di negara itu sejalan dengan sanksi Uni Eropa.
Pihak Binance memberi tahu pengguna warga negara Rusia dan orang-orang yang tinggal di negara itu, serta perusahaan yang berbasis di sana, yang memiliki kripto senilai lebih dari Rp 157,6 juta, akan dilarang membuat setoran atau perdagangan baru.
Namun meskipun begitu, klien yang terkena dampak pembatasan tersebut masih dapat menarik dana mereka dari Binance.
“Dan saat ini untuk akun pengguna yang terhubung ke Rusia yang telah menyelesaikan pemeriksaan alamat dan menyimpan kripto senilai kurang dari EUR 10.000 akan tetap aktif,” isi pengumuman Binance, dikutip dari Channel News Asia, Selasa (26/4/2022).
Pada paket sanksi kelimanya terhadap Rusia, UE bulan ini menargetkan dompet digital yang digunakan untuk menyimpan, mengirim, menerima, dan membelanjakan mata uang kripto, bagian dari upaya yang lebih luas untuk menutup celah potensial yang memungkinkan orang Rusia memindahkan uang ke luar negeri.
Sementara menurut Binance, bersama dengan bursa utama AS Coinbase Global dan Kraken, telah menolak panggilan dari Kyiv untuk larangan total pada pengguna Rusia setelah Presiden Vladimir Putin memerintahkan invasi ke Ukraina, yang disebut Moskow sebagai “operasi khusus” untuk demiliterisasi dan “denazifikasi” negara tersebut.
Sehingga pada sebelumnya Binance mengatakan pada Maret pihaknya tidak akan “membekukan jutaan akun pengguna yang tidak bersalah secara sepihak”, tetapi akan memastikan kepatuhan terhadap sanksi.
Saat ini mengisi waktu kosong dengan membaca berita terkini memanglah menyenangkan, namun ada juga cara lain yang tak kalah seru yaitu dengan bermain permainan slot. Permainan slot sendiri biasa dimainkan hanya untuk mencari hiburan dan apabila menang hanyalah bonus dari permainan.