
Cyber threat from North Korea. North Korean hacker at the computer, on a background of binary code, the colors of the flag of the DPRK. DDoS attack

Informasi terbaru datang dari kelompok peretas yang terkait dengan pemerintah Korea Utara, yaitu Lazarus Group yang telah mencuri cryptocurrency senilai USD 1,75 miliar atau sekitar Rp 25,1 triliun dalam beberapa tahun terakhir.
Dengan data tersebut menurut sebuah perusahaan yang melacak transaksi mata uang digital, Chainalysis. Adanya grup peretas tersebut juga baru-baru ini menjadi dalang pencurian kripto kedua terbesar di dunia yang dialami oleh game Axie Infinity dengan senilai USD 620 juta atau sekitar Rp 8,9 triliun.
Tentunya hal tersebut disampaikan oleh FBI, dengan menyalahkan peretas yang terkait dengan pemerintah Korea Utara karena mencuri lebih dari USD 600 juta dalam mata uang kripto bulan lalu dari sebuah perusahaan video game yang terbaru dalam serangkaian perampokan dunia maya yang berani terkait dengan hubungan Pyongyang.
“Saat ini dengan melalui penyelidikan kami, telah kami dapat mengonfirmasi Lazarus Group dan APT38, aktor siber yang terkait dengan DPRK, dan tentunya bertanggung jawab atas pencurian USD 620 juta di Ethereum yang dilaporkan pada 29 Maret,” kata FBI dalam sebuah laporan dikutip dari CNN, Jumat (22/4/2022).
Sementara untuk DPRK sendiri adalah singkatan dari nama resmi Korea Utara, Republik Rakyat Demokratik Korea.
Para anggota FBI mengacu pada peretasan jaringan komputer baru-baru ini yang dialami oleh Axie Infinity, dari sebuah video game yang memungkinkan pemain mendapatkan cryptocurrency.
Menurut Sky Mavis, perusahaan yang menciptakan Axie Infinity, mengumumkan pada 29 Maret peretas tak dikenal telah mencuri sekitar USD 600 juta dari “jembatan” atau jaringan yang memungkinkan pengguna untuk mengirim cryptocurrency dari satu blockchain ke blockchain lainnya.
Sementara menurut Departemen Keuangan AS memberi sanksi kepada Lazarus Group, sekelompok besar peretas yang diyakini bekerja atas nama pemerintah Korea Utara. Dengan Departemen Keuangan menyetujui “dompet” atau alamat cryptocurrency tertentu, yang digunakan untuk menguangkan peretasan Axie Infinity.
Tentunya beragam Serangan siber telah menjadi sumber pendapatan penting bagi rezim Korea Utara selama bertahun-tahun karena pemimpinnya, Kim Jong Un, terus mengejar senjata nuklir, menurut pernyataan panel PBB dan pakar keamanan siber luar.
Seperti yang diketahui, Korea Utara bulan lalu telah menembakkan apa yang diyakini sebagai rudal balistik antarbenua pertamanya dalam lebih dari empat tahun.
Sementara menurut para peneliti di Google bulan lalu telah mengungkapkan dua dugaan kampanye peretasan Korea Utara yang kini berbeda dengan menargetkan media AS dan organisasi TI, serta pada sektor cryptocurrency dan teknologi keuangan.
Pihak Google memiliki kebijakan untuk memberi tahu pengguna yang menjadi sasaran peretas yang juga disponsori suatu negara.
Menurut Pemimpin Grup Analisis Google, Shane Huntley, ikut mengatakan jika pengguna Google memiliki “tautan apa pun untuk terlibat dalam Bitcoin atau cryptocurrency” dan saat mereka mendapat peringatan tentang peretasan yang didukung negara dari Google, itu hampir selalu berakhir dengan aktivitas Korea Utara.
“Namun sepertinya ini merupakan strategi berkelanjutan bagi mereka untuk tentu dapat melengkapi dan menghasilkan uang melalui kegiatan ini,” pungkas Huntley.
Mengisi waktu luang dengan membaca berita terkini memanglah menyenangkan, namun ada juga cara lain yang tak kalah seru yaitu dengan bermain permainan game slot. Permainan game slot sendiri biasanya dimainkan hanya untuk mencari kesenangan, apabila menang hanyalah bonus dari sebuah keberuntungan pada permainan.